Dolf de Roos, yang terkenal sebagai penulis buku laris Real Estate Riches (2005) pernah
melakukan sebuah riset terhadap orang-orang kaya. Penelitian yang berlangsung
lebih dari tujuh bulan ini guna menemukan apa yang secara umum mereka miliki.
Dia akhirnya menemukan dua hal yang sama-sama dimiliki oleh orang kaya.
Pertama, hampir tanpa kecuali, orang kaya mempunyai
integritas. Ucapan mereka sesuai dengan perbuatan mereka. Kalau mereka
mengatakan sesuatu, orang lain bisa mempercayainya. Dan integritas itu bukan
murni faktor keturunan, tetapi setiap orang harus mempelajarinya.
Kedua, juga hampir tanpa kecuali, orang-orang kaya itu
menghasilkan kekayaannya, pada properti (real
estate).
Setelah mengetahu hal tersebut, de Roos memutuskan untuk
berinvestasi pada properti, tepatnya ketika ia masih menjadi mahasiswa S-1.
Kendati dia memperoleh gelar S-3 di bidang teknik elektro dan relatif tidak
memiliki pekerjaan tetap, dia telah melakukan investasi dalam berbagai jenis
properti (hunian, komersial, indstri, dan lainnya) di seluruh dunia, dan
berhasil meraih banyak kekayaan.
Lain lagi yang dialami oleh Ken McElroy, salah seorang
penasehat Rich Dad’s Robert T.
Kiyosaki yang menulis buku The ABC’s of
Real Estate Investing (2004). Dia telah lama memerhatikan bahwa di setiap
kota besar atau kota kecil selalu ada yang disebut raja properti, yang menjadi
kaya mendadak lewat properti. Bagi kebanyakan orang luar dengan mudah
menganggap apa yang dicapai oleh mereka merupakan hasil dari keberuntungan atau
semacam keajaiban. Namun McElroy punya pandangan lain. Menurutnya, orang-orang
kaya itu terlihat percaya diri, berpengetahuan luas, cerdas, dan seolah-olah
dapat melihat berbagai kesempatan yang tidak terlihat orang lain, sehingga
dapat mencapai kesuksesan dengan mudah.
McElroy akhirnya memutuskan untuk menjadi salah satu
dari orang-orang kaya tersebut, tepatnya sejak tahun 1989. Dia ingin meraih
kesuksesan dirinya sendiri, menjadi atasan bagi dirinya sendiri, dan mencapai
kekebasan keuangan (financial freedom).
Dia memilih pengelolaan properti (property
management) sebagai jalan yang ditempuh, yang merupakan aspek terpenting
dalam investasi properti.
Melalui MC Companie – bendera perusahaan yang
dibentuknya untuk membeli, meningkatkan, membangun, mengelola dan mengubah
properti dan berkantor pusat di Arizona (AS) – saat ini McElroy menjadi orang
terkemuka di bidang properti. Pengelolaan dan portofolio investasinya terdiri
dari lebih 4.000 unit dengan nilai pasar di atas USS250juta.
Gary W. Eldred, PhD, penulis buku Trump University Real Estate 101 (2006) yang sangat menyukai
properti berharap agar setiap orang yang telah membaca buku-buku yang
ditulisnya juga menyukai properti. Dia punya keyakinan bahwa properti itu
menawarkan lebih banyak peluang bagi lebih banyak orang. Perekonomian hebat,
perekonomian payah, suku bunga tinggi, suku bunga rendah, pasar yang marak,
pasar yang lesu – tidak ada bedanya dalam bisnis properti.
Eldred kemudian telah menghasilkan banyak uang melalui
semua jenis pasar dan kondisi perekonomian, dan terkenal sebagai investor
properti tang sukses. Dia telah terlibat dalam ratusan transaksi properti
sebagai pembeli, penjual dan konsultan selama dua dekade terakhir.
Menurut pendapatnya, dalam meraih kekayaan melalui
properti, kemandirian pribadi dan kebebasan keuangan hanya membutuhkan dua
kondisi pasar. Pertama, tuntunlah kehidupan sehari-hari dengan pola pikir,
karakter, dan rencana aksi bisnis. Kedua, terapkan metode sistematis yang digerakkan
oleh kemungkinan untuk menemukan,
menciptakan, dan meraih nilai di bidang properti.
Sementara Donald Trump dan Robert T. Kiyosaki dalam bukunyaWhy We Want You to be Rich (2006) secara
tegas menyatakan bahwa properti menawarkan keuntungan lain. Jika sebidang
properti di beli dengan harga tepat, di danai dengan baik, berada pada area
bagus dan dikelola dengan baik, sedikitnya terdapat sembilan keuntungannya,
yakni :
1. Arus
kas, yang akan masuk setiap bulan atau tahun.
2. Leverage,
bankir akan berbaris meminjami uang untuk berinvestasi di properti.
3. Amortisasi,
penyewa yang membayar utang/pinjaman pemilik properti.
4. Depresiasi,
pemerintah menawarkan pengurangan pajak untuk properti karena nilainya
(bangunan) turun.
5. Kreativitas,
nilai properti meningkat melalui kreativitas, seperti misalnya membeli rumah
tua lalu memperbaiki menjadi rumah menarik, atau mengubah sebuah apartemen
rumah menjadi kondominium.
6. Kemampuan
untuk dikembangkan, dari membeli sebuah rumah keluarga menjadi unit-unit yang
berlipat-lipat.
7. Kemampuan
untuk diperkirakan, dengan manajemen yang bagus maka nilai properti tersebut
dapat ditingkatkan lebih baik sesuai tingkat kemampuan dan kebutuhannya.
8. Uang
hasil penundaan pajak, ada banyak cara untuk menghindari membayar pajak secara
legal.
9. Apresiasi,
karena populasi meningkat maka permintaan pun meningkat, yang juga menyebabkan
harga properti naik.
Lebih lanjut pakar properti
Tyler G. Hicks dalam bukunya How to
Borrow You Way to Real Estate Riches (2003) dengan lugas menyatakan, bahwa properti
mungkin memberikan keuntungan lebih besar daripada jenis bisnis lain yang ada
dewasa ini. Dia sendiri selama bertahun-tahun telah menghasilkan orang-orang
kaya melalui properti. Tidak ada yang dapat membendung pertumbuhan mereka, juga
tidak: inflasi, resesi, pengangguran, peperangan, dan (bencana) kesehatan.
Itulah alasan mengapa
properti adalah bisnis berskala kecil yang ideal untuk berbagai kalangan/kelas,
terutama juga bagi yang memulainya dengan uang pinjaman.
Apabila seseorang membeli
sebidang properti atau menangani properti, menurut Hicks, maka orang itu
bekerja dengan nilai yang tahan lama. Alasannya ialah lahan untuk
membangunproperti tidak akan hilang. Itu abadi, kecuali hanya sangat kecil
lahan yang tenggelam/lenyap, sehingga peristiwa ini dapat diabaikan. Ada banyak
kelebihan lain untuk meraih keberuntungan dari properti, antara lain :
1. Properti
adalah bisnis pinjaman, ini berarti bahwa siapa saja memulainya dengan
menggunakan Other People’s Money (OPM).
2. Sedikit
buruh diperlukan dalam (investasi) properti.
3. Dapat
menikmati banyak penghematan pajak bila memiliki properti yang berpenghasilan
baginya sendiri.
4. Properti
merupakan aset yang dapat digunakan untuk memperoleh pinjaman lebih besar lagi
ketika nilai properti bertambah.
5. Seluruh
dunia ada di tengah-tengah real estate
boom, oleh karena itu properti akan selalu bertambah nilainya.
6. Ada
ratusan cara yang dapat digunakan untuk mengelola properti dalam mengurangi
jumlah uang yang harus dipinjam memulai usaha.
7. Kegagalan
hampir tidak terdengar dalam (investasi) properti.
Dari ulasan-ulasan para
pakar dan praktisi di atas, dapat disimpulkan dalam satu kalimat saja, bahwa :
properti itu merupakan investasi terbaik dibandingkan investasi-investasi
lainnya.